Memahami Definisi dan Beragam Jenis Digital Marketing
Digital marketing adalah segala bentuk pemasaran produk/jasa melalui perangkat elektronik. Jika Anda berpikir bahwa kata digital merujuk pada internet dan beragam hal yang berbau komputer, atau smartphone, maka Anda keliru. Sebagaimana definisi di atas, marketing digital dapat dilakukan oleh beragam perangkat elektronik (online dan offline). Marketing digital bukan hal yang baru, praktik pemasaran tersebut sudah dilakukan sejak lama.
Seiring berjalannya waktu, tren marketing digital selalu berubah. Pemasaran melalui perangkat elektronik tradisional, diantaranya televisi dan radio bukan lagi cara pemasaran yang ampuh, paling tidak bagi kaum urban perkotaan. Kini, internet menjadi media yang dominan dan ampuh dalam pemasaran produk. Terlebih, pengguna internet kian hari kian meningkat dan dapat dengan mudah diakses melalui beragam perangkat elektronik.
Apa Itu Online dan Offline Marketing?
Pada umumnya, marketing digital terbagi dua: online marketing dan offline marketing. Online marketing, disebut juga internet marketing adalah segala bentuk pemasaran berbasis web yang menggunakan jaringan seluler dan internet sebagai media pemasaran. Offline marketing merupakan segala bentuk pemasaran yang menggunakan media elektronik (non-web/internet), diantaranya televisi, radio, dan telepon genggam (handphone).
Pemasaran online memang merupakan teknik pemasaran yang saat ini paling banyak digunakan. Meskipun begitu, offline marketing masih menyimpan beragam potensi. Terlebih, perangkat-perangkat elektronik yang dianggap tradisional tersebut (televisi, radio, dll) semakin diperbaharui dengan akses internet dan kecanggihan teknologi terbaru lainnya. Hal tersebut membuat offline marketing justru semakin berkembang.
Jenis Digital Offline Marketing
Meskipun online marketing kian merajalela dan mendominasi, offline marketing tidak serta merta ditinggalkan. Bahkan. Offline marketing semakin ditingkatkan kualitasnya. Selain itu, pengguna perangkat elektronik tradisional masih banyak jumlahnya. Terdapat 4 jenis offline digital marketing. Ke-4 jenis tersebut adalah enhanced offline marketing, radio marketing, television marketing, phone marketing.
Enhanced Offline Marketing
Enhanced offline marketing adalah teknik marketing offline yang mendapat sentuhan perangkat elektronik. Sentuhan tersebut membuat teknik marketing offline menjadi terlihat fresh dan tentu lebih baik. Contohnya, ada restoran yang menggunakan iPad sebagai media pemesanan dan pemasaran. Ketimbang memanggil pramusaji, Anda bisa memilih beragam menu yang tersedia dari iPad tersebut. Apakah yang muncul di sana sekadar menu?
Tentu tidak, terdapat beragam penawaran (iklan) yang disisipkan disana. Perangkat elektronik tersebut (iPad) tampak lebih efektif dan canggih ketimbang memberikan menu dalam bentuk fisik. Teknik offline marketing tersebut ternyata sudah banyak digunakan, hanya saja Kita tidak banyak menyadarinya. Selain contoh di atas, terdapat banyak contoh lainnya, misalnya penggunaan reklame digital, CD demo, dan termasuk display produk.
Penggunaan papan reklame digital dengan konten yang interaktif akan meningkatkan kualitas pemasaran. Orang akan lebih tertarik dengan gambar yang bergerak dan gemerlap cahaya. Pernah melihat majalah komputer, film atau video games menyertakan CD yang berisi trailer film, software, dan beragam konten lainnya? Nah, cara tersebut juga termasuk dalam jenis enhanced offline marketing.
Radio Marketing
Radio merupakan salah satu perangkat elektronik tertua yang dijadikan media pemasaran. Dengan semakin canggihnya perkembangan perangkat elektronik, masih relevankah radio sebagai media pemasaran di era modern? Jawabannya masih relevan, meskipun pemasaran melalui radio tidak seramai dahulu. Pernah mendengar internet radio? Ya, itulah versi baru dari radio dengan jangkauan yang jauh lebih luas.
Bagaimana teknik radio marketing yang dianggap efektif saat ini? Cara tradisional dengan memasang iklan di awal, tengah, dan akhir radio show masih efektif. Selain itu, menggunakan iklan yang menghibur dan kreatif masih menjadi keharusan. Terkait dengan tren dan modernitas, Anda dapat melibatkan media sosial. Buat iklan di sana, cari sponsor dan manfaatkan media sosial untuk berinteraksi dengan publik. Tidak sulit bukan?
Television Marketing
Masihkah Anda menonton TV? Tentu jawabannya ya, meskipun Anda menonton channel TV melalui internet. Dalam hal jangkauan, televisi selalu menang apalagi bagi kawasan yang tidak seluruh wilayahnya mendapatkan akses internet. Pertanyaannya sekarang adalah, “apakah offline digital marketing (iklan) melalui TV masih sebaik dan se-efektif dulu?” Jawabannya tidak. Iklan melalui televisi tidak lagi mampu memberikan efek yang diharapkan.
Iklan di televisi biasanya tampil secara umum tanpa mampu menggungah respons yang lebih jauh dari penonton. Saat ini, iklan berbasis video lebih efektif tampil di YouTube dan media-media lain yang mampu menampilkan gambar dan animasi. Selain karena bisa lebih spesifik, iklan di saluran semacam YouTube itu gratis. Anda tinggal membuat konten dan kemudian posting di YouTube. Mudah dan murah bukan?
Bagaimana dengan TV online? Jika Anda mengakses saluran TV yang menggunakan internet sebagai media, Anda tidak akan menemukan perbedaan berarti, kecuali Anda mengakses TV yang memang didesain untuk internet, Netflix contohnya. Namun, orang ternyata banyak memilih Netflix karena tidak ada iklan yang ditampilkan. Berdasarkan tren dan fenomena tersebut, dapat Kita lihat bahwa TV tidak lagi menjadi media iklan yang ampuh.
Phone Marketing
Online marketing dengan menggunakan smartphone tidak dapat dipungkiri memiliki efektivitas yang tinggi. Apalagi pengguna smartphone kian hari kian meningkat. Seiring dengan perkembangan tersebut, internet mobile ads akan menjadi pilihan utama pemasaran online di masa depan. Lalu, bagaimana dengan opsi offline marketing melalui ponsel? Ternyata, opsi tersebut masih digunakan dan masih dapat dikembangkan.
Lupakan mencoba menjual produk melalui panggilan telepon. Tingkat efektivitasnya mulai menurun. Alih-alih mendengar hingga penawaran, orang bahkan sudah menutup panggilan ketika Anda baru memperkenalkan diri. Texting adalah fasilitas smartphone yang terus dapat dikembangkan. Anda dapat memasarkan produk Anda melalui teks baik bergambar atau tidak. Kenapa text? Jawabannya mudah, murah, dan efektif.
Orang sibuk sekalipun selalu meluangkan waktunya untuk membuka pesan. Pernah mendapat text atau sms penawaran produk ketika Anda sedang masuk ke sebuah wilayah? Nah itulah cara pemasaran melalui text yang sedang menjadi tren. Anda dapat memberikan penawaran atau diskon terbatas kepada penerima teks. Jika dilihat dari sudut pandang biaya, berapa sih biaya menyebarkan sms? Tentu tidak sebesar memasang iklan di televisi.
Jenis-jenis Online Marketing
Garis besar dari online marketing adalah bagaimana kita mengoptimalkan website dan segala hal yang ditawarkan internet untuk memasarkan produk. Terdapat 7 jenis jasa digital marketing. Ke-7 jenis tersebut adalah search engine optimization (SEO), search engine marketing (SEM), content marketing, social media marketing (SMM), pay-per-click advertising (PPC), affiliate marketing, dan email marketing.
Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah strategi untuk membuat konten atau produk muncul pada hasil pencarian search engine. Setiap detik, orang menggunakan search engine (contohnya Google) untuk mencari konten atau produk yang mereka inginkan. Dari hasil pencarian tersebut, orang cenderung hanya memilih website yang berada di urutas teratas atau di halaman pertama. Tujuan SEO adalah membuat website Anda berada pada daftar teratas hasil pencarian.
Semakin baik ranking pencarian website Anda, maka semakin besar kemungkinan Anda berhasil memasarkan dan menjual produk. Bagaimana teknik SEO bisa membuat website Anda berada pada top ranking search engine? Terdapat beragam pengoptimalan yang dilakukan SEO, diantaranya optimasi page speed website, optimasi kata kunci (keyword) yang tepat, dan optimasi mobile search engine.
Search Engine Marketing (SEM)
Baik SEO dan SEM sama-sama bertujuan untuk membuat website berada pada daftar teratas. Lantas apa beda keduanya? SEO itu gratis dan dapat dilakukan sendiri, sementara SEM berbayar dan hanya dilakukan oleh profesional. Lebih jelasnya, SEM adalah upaya untuk mendapatkan website traffic dengan membeli iklan pada search engine. SEM jelas lebih mudah dilakukan ketimbang SEO.
Content Marketing
Content marketing adalah upaya untuk memasarkan produk melalui pembuatan dan penyebarluasan konten yang memberikan informasi yang penting dan relevan dengan tujuan menarik perhatian publik. Dengan adanya perhatian tersebut, diharapkan publik mengambil keputusan yang diharapkan pembuat konten. Tentu, keputusan yang paling diharapkan adalah pembelian. Selain itu, penyebarluasan produk secara sukarela juga diharapkan.
Sebuah konten yang baik dibuat dengan menggabungkan beragam keahlian, diantaranya keahlian menulis artikel, bercerita, riset, dan pemanfaatan multimedia (audio-visual). Sebuah konten tidak selalu diarahkan pada upaya untuk mengajak, mengimbau, dan merekomendasikan pembaca untuk membeli. Content marketing dapat berisi mengenai artikel yang bahkan tidak berhubungan langsung dengan produk yang akan dipasarkan.
Social Media Marketing (SMM)
SMM merupakan upaya pemasaran dengan menggunakan seluruh platform media sosial yang tersedia di internet. Pemasaran dapat dilakukan dengan menyebarluaskan produk melalui aplikasi media sosial, men-sharing konten, membuat brand image, dll. SMM merupakan jenis pemasaran yang sangat efektif ditujukan bagi mereka yang sering menggunakan media sosial dan aktif membicarakan produk mereka di beragam brand media sosial.
Pay-Per-Click Advertising (PPC)
PPC adalah metode online digital marketing dimana pengiklan hanya akan membayar jika iklannya diklik. Penyedia PPC yang populer contohnya, Google Ads. Sebagai contoh, Anda menaruh iklan di search engine Google. Setiap kali iklan Anda diklik, Anda harus membayar kepada pengiklan tersebut sesuai dengan biaya yang disepakati. PPC merupakan metode online marketing yang cara kerjanya sama dengan SEO dan SEM.
PPC dianggap lebih mudah dan tidak membuat Anda harus melakukan beragam konfigurasi teknis seperti layaknya SEO. Namun, Anda tetap harus melakukan beberapa pengoptimalan pada konten yang akan Anda tawarkan. Agar biaya iklan tertutupi oleh penjualan dan profit, Anda masih harus melakukan riset keyword dan membuat landing page yang baik. Keduanya tetapi diperlukan untuk meningkatkan tingkat konversi penjualan.
Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah pemasaran dengan menggunakan jasa promosi dari affiliates yang ditunjuk. Misalkan, Anda adalah seorang penjual pakaian. Untuk mempromosikan produk, Anda bisa mencari atau membentuk program affiliate, dimana Anda memberikan imbalan kepada siapa saja yang berhasil mempromosikan produk tersebut. Affiliate marketing merupakan salah satu metode online marketing yang terus berkembang.
Email Marketing
Pernahkan Anda mendapatkan penawaran produk melalui email? Jika pernah, itulah salah satu metode dalam email marketing. Email marketing adalah pemasaran dengan menggunakan email sebagai media untuk mempromosikan produk. Saat ini, banyak email provider yang sudah terintegrasi dengan beragam media sosial maupun ecommerce. Hal tersebut membuat email marketing memiliki jangkauan yang luas.
Untuk menjaring alamat email dan membuat banyak orang menjadi subscriber, Anda harus terlebih dahulu menawarkan produk atau konten yang baik. Konten pada email pun harus ringkas, menggunakan desain yang menarik dengan kombinasi grafis yang baik. Selain itu, Anda juga sangat direkomendasikan untuk menggunakan desain responsif. Selain isi konten, atur waktu pengiriman dengan baik sehingga penerima tidak malas membuka.
Mana yang Lebih Baik, Offline atau Online Marketing?
Tidak jawaban absolut mengenai mana jenis marketing digital yang paling baik. Baik offline maupun online memiliki keunggulan dan kelebihannya masing-masing. Mana yang lebih tentu akan bergantung pada siapa yang menggunakannya. Jika dilihat dari sisi biaya, online marketing memang terlihat lebih murah, namun jangkauannya memang masih belum sebaik offline marketing, terutama bagi masyarakat non-perkotaan.
Bagi Anda yang hendak menawarkan konten/produk dengan target masyarakat perkotaan, online marketing merupakan pilihan terbaik. Dengan generasi milenial yang mulai bergantung pada internet, offline marketing bisa jadi tidak efektif untuk mereka. Anda bisa mengoptimalkan SEO dan SMM sebagai strategi marketing Anda. Keduanya tidak banyak memakan biaya (bahkan gratis) dan memberikan Anda banyak keleluasaan.